Film ini bercerita tentang tiga orang sahabat, Alif (Cornelio Sunny), Lam (Abimana Aryasatya) dan Mim (Agus Kuncoro). Selesai mendalam...
Film ini bercerita tentang tiga orang sahabat, Alif (Cornelio Sunny), Lam (Abimana Aryasatya) dan Mim (Agus Kuncoro). Selesai mendalami ilmu bela diri dari seorang guru yang sama, akhirnya mereka harus memilih jalan hidup masing-masing. Alif ingin menjadi aparat kepolisian untuk mengusut kejahatan di Indonesia serta siapa pembunuh orang tuanya.
Lam ingin menjadi jurnalis karena baginya penting untuk mengungkapkan cahaya kebenaran melalui tulisan. Mim sendiri memilih untuk mengabdi pada pondok.
Berlatar belakang Indonesia pada tahun 2036, Alif dan pasukan kepolisian melakukan penyergapan gedung yang diduga menjadi tempat pelaku kejahatan. Alif menerobos masuk gedung sendirian. Aksi silat tak terelakkan hingga akhirnya ia bertemu Suyoto, mantan anggota aparat penegakan hukum. Suyoto mengatakan bahwa ia tahu rahasia yang tidak diketahui oleh seorang pun. Yakni tentang bagaimana kerja aparat kepolisian selama ini. Belum sampai hal itu didengar Alif, Suyoto mati tertembak senjata api. Padahal saat itu penggunaan senjata api dengan peluru sudah dilarang demi penegakan ham dan digantikan peluru karet yang hanya berfungsi untuk melumpuhkan lawan.
Jenderal pemimpin aparat kepolisian tersebut rupanya menuduh Alif sebagai pembunuh Suyoto. Meski Alif tidak mengakui karena memang ia tidak bersalah, sejumlah bukti ditemukan seperti sebuah senjata api yang penggunaannya sudah dilarang keras oleh negara.
Cerita berlanjut dengan pertemuan Alif dengan mantan kekasihnya, Laras, yang ternyata bukan orang sembarangan. Mereka bertemu kembali di sebuah cafe tempat Laras bekerja ketika Alif mendapat sms untuk bertemu dengan Laras di cafe tersebut. Alif sempat bertemu dengan para santri dari pondok Al Ikhlas, tempat Mim mengabdi. Baru beberapa detik ketika rombongan santri Al Ikhlas pergi, cafe tersebut meledak oleh bom. Kejadian inilah yang membuat Alif, Lam, dan Mim bertemu
Bukti-bukti mengarah pada pondok Al Ikhlas lah yang menjadi dalang pengeboman cafe. Hal itu membuat Alif datang langsung ke pondok untuk memastikan. Tapi Mim membantah itu semuau. Sang kiai pondok tidak pernah sekalipun menyuruh santrinya untuk berbuat aneh-aneh. Sedang di sisi lain, Lam.menemukan kebenaran tentang pengeboman cafe yang justru berusaha dibungkam oleh atasannya sendiri.
COMMENTS